Masih banyak tulisan yang mengungkapkan ucapan “Selamat Ulang Tahun
Republik Indonesia” dalam pemakaiannya sangat bervariasi dan ada
beberapa di antaranya "kurang tepat", contohnya :
(1) Dirgahayu HUT RI Ke-70
(2) Dirgahayu RI Ke-70
(3) HUT ke LXX Kemerdekaan Indonesia
Penulisan dan penyusunan sebagaimana contoh itu dilakukan secara tidak cermat, sehingga menimbulkan salah tafsir. Ketidaktepatan contoh (1) terletak pada penempatan kata dirgahayu adalah kata serapan dari bahasa Sanskerta yang bermakna ‘panjang umur’ atau berumur panjang’. Jika dihubungkan dengan makna yang didukung oleh HUT, pemakaian kata dirgahayu tidak tepat, karena rangkaian kata dirgahayu HUT bermakna ‘selamat panjang umur HUT’. Makna seperti itu dapat memberi kesan bahwa yang diberi ucapan “selamat panjang umur” dan “semoga panjang umur” adalah HUT-nya, bukan RI-nya, padahal yang dimaksud dengan ungkapan adalah RI. Oleh karena itu, agar dapat mendukung pengertian secara tepat, susunan dirgahayu HUT perlu diubah menjadi dirgahayu RI. Ungkapan itu sudah tepat tanpa harus disertai HUT dan ke-70.
Jika HUT ingin digunakan, sebaiknya kata dirgahayu dihilangkan dan kata bilangan tingkat ke-54 dipindahkan sebelum RI, sehingga susunannya menjadi HUT KE-70 RI.
Ketidaktepatan contoh (2), yaitu dirgahayu RI ke-54, terletak pada penempatan kata bilangan tingkat. Dalam hal ini kata bilangan tingkat yang diletakkan sesudah RI (RI Ke-70) menimbulkan kesan bahwa RI seolah-olah berjumlah 70 atau mungkin Iebih, berarti yang sedang berulang tahun adalah RI yang ke-70 bukan RI yang ke-10 ke-15 atau yang lain, padahal, kita mengetahui bahwa di dunia ini hanya ada satu RI, yaitu Republik Indonesia yang sedang berulang tahun ke-70. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya salah tafsir semacam itu, susunan RI ke-70 harus diubah. Pengubahan itu dilakukan dengan memindahkan kata bilangan tingkat ke-70 ke posisi sebelum RI dan menggantikan kata dirgahayu dengan HUT, sehingga susunannya rnenjadi HUT ke-70 RI.
Contoh (3) ketidaktepatannya terletak pada penulisan angka Romawi. Dalam hal ini kata bilangan tingkat yang ditulis dengan angka Romawi seharusnya tidak didahului dengan ke-. Oleh karena itu, bentuk ke- pada kata bilangan tingkat ke LIV pada contoh (3) harus dihilangkan, sehingga menjadi LXX. Sebaliknya, jika ditulis dengan angka Arab, bentuk ke- harus disertakan sebelum angka Arab itu, sehingga bentuknya menjadi ke-70. Jadi, penulisan ungkapan contoh (3) di atas yang tepat adalah HUT LXX Kemerdekaan RI atau HUT Ke-70 Kemerdekaan RI.
Berdasarkan uraian di atas, contoh (1), (2) dan (3) yang tepat dinyatakan sebagai berikut :
Dirgahayu RI
HUT Ke-70 RI
HUT LXX Kemerdekaan RI
HUT Ke-70 Kemerdekaan RI
Selain ungkapan itu, tentu masih banyak ungkapan lain yang dapat digunakan, antara lain sebagai berikut :
1. Dirgahayu Kemerdekaan Republik
2. Dirgahayu Kemerdekaan Kita
Melalui analogi pada bentukan ungkapan tersebut, dapat pula dibentuk ungkapan lain secara cermat untuk menyatakan ‘selamat ulang tahun’ pada keperluan yang lain, misalnya pada ulang tahun TNI, ulang tahun KORPRI, ulang tahun RRI atau ulang tahun TVRI. Menggunakan ungkapan secara cermat, selain dapat menyatakan informasi yang tepat berarti kita pun turut mendukung usaha pembinaan dan pengembangan bahasa.
Sumber : Disalin dan diedit dari http://badanbahasa.kemdikbud.go.id
(1) Dirgahayu HUT RI Ke-70
(2) Dirgahayu RI Ke-70
(3) HUT ke LXX Kemerdekaan Indonesia
Penulisan dan penyusunan sebagaimana contoh itu dilakukan secara tidak cermat, sehingga menimbulkan salah tafsir. Ketidaktepatan contoh (1) terletak pada penempatan kata dirgahayu adalah kata serapan dari bahasa Sanskerta yang bermakna ‘panjang umur’ atau berumur panjang’. Jika dihubungkan dengan makna yang didukung oleh HUT, pemakaian kata dirgahayu tidak tepat, karena rangkaian kata dirgahayu HUT bermakna ‘selamat panjang umur HUT’. Makna seperti itu dapat memberi kesan bahwa yang diberi ucapan “selamat panjang umur” dan “semoga panjang umur” adalah HUT-nya, bukan RI-nya, padahal yang dimaksud dengan ungkapan adalah RI. Oleh karena itu, agar dapat mendukung pengertian secara tepat, susunan dirgahayu HUT perlu diubah menjadi dirgahayu RI. Ungkapan itu sudah tepat tanpa harus disertai HUT dan ke-70.
Jika HUT ingin digunakan, sebaiknya kata dirgahayu dihilangkan dan kata bilangan tingkat ke-54 dipindahkan sebelum RI, sehingga susunannya menjadi HUT KE-70 RI.
Ketidaktepatan contoh (2), yaitu dirgahayu RI ke-54, terletak pada penempatan kata bilangan tingkat. Dalam hal ini kata bilangan tingkat yang diletakkan sesudah RI (RI Ke-70) menimbulkan kesan bahwa RI seolah-olah berjumlah 70 atau mungkin Iebih, berarti yang sedang berulang tahun adalah RI yang ke-70 bukan RI yang ke-10 ke-15 atau yang lain, padahal, kita mengetahui bahwa di dunia ini hanya ada satu RI, yaitu Republik Indonesia yang sedang berulang tahun ke-70. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya salah tafsir semacam itu, susunan RI ke-70 harus diubah. Pengubahan itu dilakukan dengan memindahkan kata bilangan tingkat ke-70 ke posisi sebelum RI dan menggantikan kata dirgahayu dengan HUT, sehingga susunannya rnenjadi HUT ke-70 RI.
Contoh (3) ketidaktepatannya terletak pada penulisan angka Romawi. Dalam hal ini kata bilangan tingkat yang ditulis dengan angka Romawi seharusnya tidak didahului dengan ke-. Oleh karena itu, bentuk ke- pada kata bilangan tingkat ke LIV pada contoh (3) harus dihilangkan, sehingga menjadi LXX. Sebaliknya, jika ditulis dengan angka Arab, bentuk ke- harus disertakan sebelum angka Arab itu, sehingga bentuknya menjadi ke-70. Jadi, penulisan ungkapan contoh (3) di atas yang tepat adalah HUT LXX Kemerdekaan RI atau HUT Ke-70 Kemerdekaan RI.
Berdasarkan uraian di atas, contoh (1), (2) dan (3) yang tepat dinyatakan sebagai berikut :
Dirgahayu RI
HUT Ke-70 RI
HUT LXX Kemerdekaan RI
HUT Ke-70 Kemerdekaan RI
Selain ungkapan itu, tentu masih banyak ungkapan lain yang dapat digunakan, antara lain sebagai berikut :
1. Dirgahayu Kemerdekaan Republik
2. Dirgahayu Kemerdekaan Kita
Melalui analogi pada bentukan ungkapan tersebut, dapat pula dibentuk ungkapan lain secara cermat untuk menyatakan ‘selamat ulang tahun’ pada keperluan yang lain, misalnya pada ulang tahun TNI, ulang tahun KORPRI, ulang tahun RRI atau ulang tahun TVRI. Menggunakan ungkapan secara cermat, selain dapat menyatakan informasi yang tepat berarti kita pun turut mendukung usaha pembinaan dan pengembangan bahasa.
Sumber : Disalin dan diedit dari http://badanbahasa.kemdikbud.go.id
2 komentar:
Merdeka....
Kunjungi Toko Halal Mart HPAI di halalmarthpai.com
OK, sdh ...http://www.halalmarthpai.com/
Posting Komentar