Sabtu, 22 Juni 2019

Pengendalian Sarang Nyamuk (PSN)

Sabtu, 22 Juni 2019 mulai pkl. 07.00 WIB, warga Perumahan Argopeni dengan dipandu Tim Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kutoarjo melaksanakan kerja bakti pengendalian sarang nyamuk (PSN) dengan melakukan menutup, menguras tempat penampungan air serta mengubur barang-barang bekas (3M) secara berkala sepekan sekali sebagai tindak lanjut dalam mencegah penularan penyakit, karena nyamuk merupakan penular (vektor) yang menyebabkan wabah, misalnya nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor demam berdarah serta nyamuk Anopheles sebagai vektor malaria, juga nyamuk Culex sp sebagai vektor penyakit kaki gajah (filarasis). 
Nyamuk Culex sp sebagian besar menyenangi tempat dengan kondisi air kotor, misalnya : selokan, got, saluran air, baik yang bersentuhan dengan tanah maupun yang tidak bertanah langsung, bahkan pada kasus lain nyamuk Culex sp sering ditemukan pada kondisi air agak jernih yang ada di saluran/selokan.
Lihat foto selengkapnya di sini

Untuk Pengendalian Nyamuk, kenali siklus hidup dan perkembangan nyamuk Culex sp :
a. Stadium telur
Telur nyamuk Culex sp. diletakkan saling berlekatan di atas permukaan air mirip bentuk rakit (raft). Warna telur yang baru diletakkan adalah putih, setelah 1-2 jam berubah menjadi hitam. Telur nyamuk Culex sp bentuknya menyerupai peluru senapan. Spesies-spesies nyamuk Culex Sp. berkembang biak di tempat yang berbeda-beda, contoh : nyamuk Culexquinquefasciatus bertelur di air comberan yang kotor dan keruh, nyamuk Culex annulirostris bertelur  di air sawah, daerah pantai dan rawa berair payau,  nyamuk Culex bitaeniorrhynchus bertelur di air yang mengandung lumut dalam air tawar dan atau air payau.

b. Stadium larva
Stadium larva terbagi dalam empat tingkat perkembangan (instar) yang terjadi selama 6-8 hari. Instar ke-1 terjadi selama 1-2 hari, instar ke-2 terjadi selama 1-2 hari, instar ke-3 terjadi selama 1-2 hari dan instar ke-4 terjadi selama 1-3 hari. Untuk memenuhi kebutuhannya, larva mencari makan di tempat perindukkannya. Larva nyamuk Culex sp. membutuhkan waktu 6-8 hari sampai menjadi pupa.

Ciri-ciri Larva Culex sp :
1) Pada segmen yang terakhir terdapat corong udara.
2) Tidak ada rambut-rambut berbentuk kipas (Palmatus hairs) pada segmen abdomen.
3) Terdapat pectin pada corong udara.
4) Pada corong (siphon) terdapat sepasang rambut serta jumbai.
5) Terdapat comb scale sebanyak 8-21 pada setiap sisi abdomen segmen ke-delapan.
6) Setiap comb scale berbentuk duri.
7) Terdapat duri yang panjang dengan bentuk kurva pada sisi thorax.
8) terdapat sepasang rambut di kepala.

Larva nyamuk Culex sp. memiliki 4 tingkatan perkembangan (instar), sesuai pertumbuhannya, yaitu :
1) Larva instar ke-1: ukurannya 1-2 mm, belum terlihat jelas bentuk dari duri-duri (spinae) pada dada dan corong pernapasan pada siphon.
2) Larva instar ke-2: ukurannya 2,5–3,5 mm, corong kepala mulai menghitam, tetapi duri–duri masih belum terlihat jelas.
3) Larva instar ke-3: ukurannya 4-5 mm, duri-duri dada mulai terlihat jelas dan corong pernapasan terlihat berwarna coklat kehitaman.
4) Larva instar ke-4: ukurannya 5-6 mm dengan warna kepala terlihat gelap.

c. Stadium Pupa (Kepompong)
Pupa jantan lebih cepat menetas menjadi nyamuk daripada pupa betina. Pupa tidak memerlukan makanan, tetapi memerlukan oksigen yang diambil melalui tabung pernapasan. Tabung pernapasannya berbentuk sempit dan panjang.

d. Stadium nyamuk dewasa
Biasanya, nyamuk jantan tidak pergi jauh dari tempat perindukannya, karena menunggu nyamuk betina untuk berkopulasi. Nyamuk betina akan mencari darah untuk pembentukkan telurnya. Nyamuk Culex sp. betina memiliki palpi lebih pendek daripada probosisnya, sedangkan yang jantan memiliki palpi lebih panjang daripada probosisnya. Sayap nyamukCulex sp. berbentuk sempit dan panjang. Nyamuk Culex sp. biasanya mencari darah pada malam hari. 

Tidak ada komentar:

Arsip Komentar